Siapa yang tidak tahu Tik Tok? Kebanyakan orang tahu aplikasi ini dan Anda mungkin salah satu penggunanya. Tapi tahukah Anda sejarah aplikasi Tik Tok global miliknya? Siapa sebenarnya pencipta aplikasi ini? Dan bagaimana aplikasi ini menyebar ke seluruh dunia? Silakan baca ulasannya!
Aplikasi Tik Tok dari China
Seperti yang Anda ketahui, Tik Tok adalah aplikasi Cina dan memiliki perusahaan induk bernama ByteDance. Tik Tok sendiri merupakan aplikasi media sosial untuk berbagi video pendek, khususnya video kreatif.
Tapi video Tik Tok lebih dari sekedar video. Tik Tok juga memiliki beberapa opsi dan filter musik untuk meningkatkan nilai kreatif video Anda. Meski hanya berdurasi 15 detik, sebuah video Tik Tok bisa memuat banyak konten menarik.
Jadi siapa yang menciptakan Tik Tok? Tidak lain adalah Zhang Yiming. Yiming sendiri lulus dari Universitas Nankai, jurusan rekayasa perangkat lunak. Pada awalnya, Yiming hanya mendirikan perusahaan tekno bernama Byte Dance. Sebelumnya, aplikasi ini dia tidak bernama Tik Tok. Aplikasi ini tidak ada di Cina atau di negara lain mana pun. Sebelumnya, nama aplikasi ini adalah He Douyin dan pengguna dapat membagikan video pendeknya selama 15 detik tentang He Douyin kepada semua pengguna.
Namun ternyata, inilah awal dari sejarah Tik Tok di dunia. Douyin mendapat untung besar di China, dalam satu tahun ia mencapai lebih dari 100 juta pengguna. Maka sebuah perusahaan bernama ByteDance memiliki ide besar untuk memperkenalkan aplikasi ini kepada dunia. Douyin tidak terlalu akrab dengan orang di luar China, sehingga namanya diubah menjadi Tik Tok-nya. Agar mudah diingat dan menarik perhatian negara lain. Inilah asal mula sejarah aplikasi Tik Tok global.
Pro Kontra Tik Tok Dimata dunia
Diperkenalkan pada tahun 2016, popularitas Tik Tok miliknya baru mulai meledak pada tahun 2019. Jumlah unduhan di Google Play Store menunjukkan bahwa ia telah mencapai 500 juta pengguna aktif di seluruh dunia.
Sayangnya, aplikasi ini banyak ditentang di berbagai negara. Misalnya, di India. Pemerintah setempat memblokir aplikasi tersebut karena hubungan diplomatik yang terlalu panas antara kedua negara. Akibatnya, perusahaan yang mengeluarkan aplikasi ini kehilangan $84 triliun.
India tidak sendirian. Menurut sejarah global aplikasi Tik Tok, aplikasi tersebut juga diblokir di Amerika Serikat. Menurut kabar terbaru, Tik Tok hanya akan membuka blokir aplikasi ini jika ingin diakuisisi oleh Microsoft.
Di Indonesia sendiri, banyak yang tidak mengakui keberadaan aplikasi Tik Tok miliknya. Alasannya sebenarnya sederhana. Sampai saat ini sebagian besar pengguna Tik Tok adalah video dance dan dianggap kurang mendidik oleh masyarakat umum (sampai saat ini masih banyak video seperti itu).
Jadi meski banyak orang membuat video tutorial, video sains, dan berbagai video kreatif lainnya, sulit diterima orang.