PT Bank Central Asia Tbk. yang sering kita ketahui dengan Bank Cnentral Asia (BCA). Merupakan Bank swasta terbesar di Indonesia.
Bank BCA didirikan pada tanggal 21 Pebruari 1957 dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Grup. Sekarang BCA dimiliki oleh salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia yaitu Djarum.
Sejarah Pendirian Bank Central Asia
Perkembangan Bank Central Asia awal mulanya bukanlah perusahaan yang bergerak dalam perbankan. Tetapi pada 10 Agustus 1955 adalah perusahaan tektil yang bernama NV perseroan dagang dan industri semarang knitting factory. Perusahaan tekstil ini tidak lama berubah nama menjadi NV Bank Asia pada12 Oktober 1956. Pada 15 Pebruari 1957 Bank ini berubah menjadi NV Bank Asia. Pada tagl 21 Pebruari 1957 mulai pertama kali beroprasi dan ditetbkan sebagai hari lahirnya Bank Central Asia (BCA)
Belakangan Bank Cental Asia yang dimiliki oleh Ginardi itu dibeli oleh 2 pengusaha kaya yaitu : Liem Sioe Liong dan Tan Lip Soin. tidak lama dari pembelian itu, Teman Liem Sioe Liong menjadi seorang presiden. Yaitu Bapak Soeharto. Mungknin sebagai balas budi Bank Central Asia disuruh untuk membeli pak Harto, Tetapi pak hato tidak mau. Kemudian sekitar 30% saham BCA diberikan kepada anak pak harto yaitu mbk tutut (Hardiyani Rukmana) dan Sigit Hardjojujanto.
Pada tanggal 1 Mei 1975 Bankir Moctar Riady masuk menjadi bagian dari BCA Bank. Seorang Bankir Moctar Riady yang pintar membaca peluang. Karena menjadi Direktur BCA tugasnya memajukan perusahaan yang baru berkembang. Melihat pemilik Bank yaitu Liem yang menjadi pengusaha cengkeh, Indocement, terigu Bogasari. Dari para pegawai dan jaringan itu Moctar Riady mengembangkan BCA dengan memberi peminjaman dengan suku bungan yang rendah. Banyak perkembangan yang dia peroleh pada masa jabatannya. Bekerja sama dengan MasterCard, Mengedarkan kartu Kredit Membuka ATM dll. Hingga tepat pada Desember 1990 Mochtar Riady mengundurkan diri sebagai direktur BCA.
Pada tahun 1990-an ini BCA mengalami penurunan yang drastis bersamaan dengan konflik politik yang ada di Indonesia saat itu yaitu krisis 1998. Ketika turunnya Pak Harto pada tahin tersebut Bank Central Asia menjadi bngkrut. Kemudia Tahun 2007 pemilik Djarum membeli saham BCA.
Pada tahun 2021 aset BCA mencapai 1,22 trilliun dan menjadikannya sebagai bank swasta terbesar pertama juga bank terbesar ketiga di Indonesia. Bukan hanya itu, Sekarang BCA juga sudah menjadi perusahaan induk yang sudah memayungi beberapa anak perusahaan seperti : BCA Finance, BCA Syariah, BCA Life, dan lainnya. Per tanggal 31 Maret 2022 mencatat mempunyai 1.241 Cabang, 18.050 mesin ATM 29 juta rekening yang telah tersebar diseluruh Indonesia.
Sekian tulisan kami semoga bermanfaat, Terimakasih …