Bab 1: Taqwa dalam Kitab Taisirul Kholaq – Memahami Hakikat dan Keutamaannya

اَلتَّقْوى

TAKWA KEPADA ALLAH SWT.

هِيَ امْتِنَالُ أَوَامِرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ ، وَاجْتِنَابٌ نَوَاهِيهِ سِرًّا  وَ عَلَانِيَةً ، فَلَاتتَمَ الَّا بِالتَّخَلِي عَنْ كُلِّ رَذِيلَةِ ، وَالتَّحَلِي  بِكُلِّ فَضِيلَةٍ فَى الطَّرِيقُ الَّذِي مَنْ سَلَكَهُ اهْتَدَى ، وَالعُرْوَةُ الوُثْقَى التِي مَنِ اسْتَمْسَكَ بِهَا نَجا .

Takwa, ialah menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, baik ketika sendirian atau di hadapan orang banyak. Takwa seseorang itu belum bisa dianggap sempurna, sebelum dia dapat membersihkan dirinya dari sifat-sifat tercela dan menghias dirinya dengan sifat-sifat terpuji.

Takwa merupakan jalan mencapai hidayah. Siapa saja yang menjalankannya, pasti mendapat petunjuk. Selain itu, takwa ibarat tali yang kuat, barangsiapa berpegangan dengannya, pasti akan selamat.

وَاسْبَابُهَا كَثِيرَةٌ :

مِنْهَا: أن يُلاحظ الإِنسَانُ أَنَّهُ عَبْدُ ذَلِيْلٌ وَأَنَّ رَبَّهُ قَوِيٌّ عزيز، وَلا يَنبَغِي لِلذَّلَيْلِ أَنْ يَعْصِيَ العَزِيزَ لأنَّ نَاصِيَتَهُ  بِيَدِهِ.  وَمِنْهَا، أَن يَتَذَكَرَ إِحْسَانَ اللَّهِ إِلَيْهِ فِي جَمِيعِ الْأَحْوَالِ , وَمَن كَانَ كَذلِكَ لا يَسْغَى أَن يُجْحَدَ نِعْمَتَ

ومنها : أن يتذكر الموت لان من عيم انه سيموتُ ، وَأَنَّهُ لَيْسَ أَمَامَهُ الَّا الجَنَّةُ أو النَّارَ بَعَثَهُ ذَلِكَ إِلَى الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ حَسْبَ الإِسْتَطَاعَةِ، وَمِنَ الأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ مُسَاعَدَةُ الْمُسْلِمِينَ. والنظر اليهم بعينِ العَطْفِ وَالرَّحْمَةِ، خصوصا إِذَا سَبَقَ مِنْهُمْ

اِحْسَانُ إِلَيْهِ .

Sebab-sebab yang memudahkan seseorang dapat melakukan takwa itu, banyak, di antaranya:

  • Memandang dirinya sebagai hamba yang hina, dan meyakini, bahwa Tuhannya sebagai Yang Maha Kuat dan Maha Mulia. Tentu saja, orang yang hina itu tidak boleh membangkang kepada yang mulia, karena semua persoalannya berada di tangan (kekuasaan)-Nya.
  • Mengingat kebaikan atau nikmat Allah yang diberikan kepadanya dalam hal apa saja. Siapa pun yang berpikir demikian, tentu dia tidak akan mengingkari nikmat-Nya.

Mengingat mati, karena siapa saja yang menyadari, bahwa dirinya akan mati, dan di hadapannya nanti hanya ada surga dan neraka, maka dia akan terdorong melakukan perbuatan-perbuatan baik semaksimal mungkin, seperti menolong sesama orang Islam, menghormati mereka dan menyayanginya, khususnya mereka yang telah berjasa baik kepadanya.

وَأَمَّا ثَمَرَتُهَا فَسَعَادَةُ الدَّارَيْنِ :

امَّا فِي الدُّنْيَا: فَارْتِفَاعُ القَدْرِ وَجَمَالُ الصَّيْتِ وَالذِكرِ، وَاكْتِسَابُ الْمَوَدَّةِ مِنَ النَّاسِ، لِاَنَّ صَاحِبَ التَّقْوَى يُعَظِمُهُ الآصَاغِرُ، وَيَهَابُهُ الاَ كَابِرُ، وَيَرَاهُ كُلُّ عَاقِلِ اَنَّهُ الاولى

بِالبِرِّ وَالإِحْسَانِ .

وَأَمَّا فِي الْآخِرَةِ : فَالنَّجَاةُ مِنَ النَّارِ، وَالفَوْزُ بِدُخُولِ الْجَنَّةِ وَكَفَى المُتَّقِينَ شَرَفَا اَنَّ اللهَ يَقُولُ فِيهِمْ : ( إِنَّ اللهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ(

Adapun buah takwa, ialah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kebahagiaan bisa berupa kedudukan yang tinggi, baik namanya dan mendapat simpati dari orang banyak. Karena orang yang takwa itu selalu dihormati anak-anak, disegani orang-orang besar dan dipandang oleh setiap orang yang sehat akal pikirannya, sebagai orang yang berhak mendapatkan perlakuan baik. Sedangkan di akhirat nanti, akan terhindar dari neraka dan masuk surga.

Cukuplah firman Allah swt. berikut ini sebagai bukti kemuliaan orang-orang yang takwa :

ان الله مع الذِينَ اتَّقوا وَالَّذِينَ هُمْ يُحْسِنُونَ

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat baik.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *